Senin, 25 Oktober 2010

                                                                        NAMA          :  SARTONO MUHTAR

                                                                        NPM              :  201013500335

                                                                        JURUSAN     :  PEND.MATEMATIKA




TUGAS MATA KULIAH AGAMA  ISLAM

MEMBAHAS AQIDAH, SYARIAH DAN AKHLAK

           

















DISUSUN OLEH SARTONO MUHTAR

DOSEN PEMBIMBING :  HARUN RASYID Mpd.






                                                        BAB  I

A. AQIDAH

 A. I    DEVINISI AQIDAH

          Aqidah menurut etimologi berasal dari kata al-aqdu , yang bermakna ikatan

atau janji atau simpul yang  kuat. Sedangkan   menurut  terminology   mempunyai 

dua sudut tinjau yaitu  :

A.I.a   secara umum  : Adalah  sebuah  ketetapan   akal  yang  bersifat pasti, baik

 Hukum  tersebut  bersifat  benar  ataupun   batil.  Kalau  ketetapan   akal   sesuai

dengan  kenyataan  dan  sesuai   dengan wahyu  Alloh maka dia dinamakan aqidah

yang  benar ( Aqidah Ash-shahihah ) dan  akan  melahirkan keselamatan dari siksa

Alloh,  dan  kebahagiaan dunia  akhirat, seperti  keyakinan  kaum  muslimin  akan    

keEsa`an  Alloh. Dan jika  ketetapan tersebut  tidak sesuai dengan kenyataan dan

bertentangan  dengan  Wahyu  Alloh  maka dinamakan aqidah yang batil dan akan

melahirkan siksa bagim pemeluknya di dunia dan akhirat, seperti keyakinan orang

Nasrani yang menyatakan Alloh itu salah satu dari tiga sembahan ( trinitas ).

A.I.b.   Secara khusus  :  Aqidah  bermakna  aqidah  Islam,  yaitu  keimanan  yang

pasti kepada  Alloh, para Malaikat , kitab-kitab-Nya, Rosul-rosul-Nya, kepada Hari

kiamat, serta   takdir  yang baik dan yang buruk. Serta beriman pada semua yang

datang  dar i Alqur`an  dan  Assunah  yang  shahih  berupa  pokok-pokok   agama ,

perintah  dan  larangan-Nya.  Serta  beriman  dengan  semua yang disepakati oleh

para  pendahulu  yang   shaleh   dan  berserah  diri kepada Alloh , dan ta`at  pada

Rasullulah SAW.  Dengan  kata  lain  makna  Aqidah  secara khusus adalah sesuatu

yang   mengharuskan  hati  membenarkannya,  yang  membuat  jiwa  tenang  dan

menjadi   kepercayaan   yang   bersih   dari    kebimbangan   dan    keragu-raguan.

Aqidah  didalam Alqur`an disebut dengan iman yang artinya, membenarkan dalam

hati, mengucapkan dengan lisan dan melaksanakan dengan amal perbuatan. Alloh

berfirman dalm surat dalam surat Annisa ayat 136 artinya:  Hai orang-orang yang

beriman  Tetaplah  beriman  kepada  Alloh  dan Rasulnya, dan kepada kitab-kitab  

yang Alloh Turunkan kepada Rasulnya, serta kitab yang Alloh turunkan sebelumn,  

sebelumnya  Barang  Siapa  yang kafir kepada Alloh, malaikatNya, kitabNya,Rasul-

rasulnya Hari Kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-

jauhnya

A.II. SUMBER AQIDAH ISLAM

          Aqidah  adalah  sesuatu  yang  harus  berdasarkan  wahyu,  oleh  sebab  itu

sumber  aqidah  Islam  adalah  Alqur`an  dan  Sunnah Nabi saw yang shahih sesuai

dengan  apa  yang  difahami  oleh  para  sahabat Nabi saw ,  karena  mereka telah

diridai oleh Alloh Ta`ala.

A.III. KEDUDUKAN DAN PERAN AQIDAH ISLAM                                               

A.III.a. Aqidah yang benar merupakan landasan tegaknya agama dan kunci

diterimanya amal. Surat  Alkahfi  ayat  110 artinya  :

Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu ,yang diwahyukan kepadaku:

dahwa    sesungguhnya   Tuhan  kamu  itu  adalah  Tuhan yang Esa, barang siapa

berharap  berjumpa  dengan  Tuhannya , maka hendaklah dia mengerjakan amal

yang saleh  dan  janganlah  ia  mempersekutukan  seorangpun  dalam  beribadat

kepada  Tuhannya.”                                                       

Alloh Ta`la juga berfirman dalam surat Az-zumar ayat  65: artinya  :

  Dan   sesungguhnya   telah  diwahyukan  kepadamu  dan  kepada Nabi-Nabi yang 

sebelummu , ( jika kamu mempersekutukan Tuhan, niscaya akan hapuslah amalmu

dan  tentulah  kamu  termasuk  orang-orang  yang  merugi”  Ayat  ini  menunjukan

bahwa ,amalan  tidak akan diterima jika bercampur dengan kesyirikan, oleh sebab

itu  para  Rasul  sangat  memperhatikan  perbaikan  aqidah sebagai prioritas utama

da`wah  mereka.  Inilah  da`wah  yang pertama diserukan oleh para Rasul  kepada   

kaum  mereka ;  menyembahlah  kepada   Alloh  dan meninggalkan  penyembahan

kepada  selainnya.

A.III.b. Aqidah merupakan akhir kewajiban seseorang sebelummeninggal kan dunia

fana ini.

A.III.c. Aqidah  yang benar telah mampu menciptakan generasi yang terbaik dalam

sejarah umat Islam, yaitu  generasi sahabat dan dua generasi sesudahnya.

A.IV. PEMBAGIAN AQIDAH TAUHID

          Ada  tiga  macam  Aqidah  Tauhid  menurut  pembagian  para Ulama yaitu  :

A.IV.a. Tauhid  Al-Uluhiyyah,  yaitu  meng-esakan  Alloh  dalam  beribadah    yakni

beribadah  hanya  kepada  Alloh  dan karenaNya semata.

A.IV.b.  Tauhid   Arr-Rububiyyah,  meng-Esakan  Alloh  dalam  perbuatannya,yakni

mengimani  dan  meyakini  hanya  Alloh  yang  mencipta, menguasai dan  mengatur

alam semesta ini.

A.IV.c.  Tauhid  Al-asma `was-sifat,  yakni  meng-Esakan  Alloh  dalam  Asma   dan

sifatnya,   artinya  mengimani  bahwa   tidak  mahkluk  serupa  denganNya,  dalam     

zat, asma maupun sifat.





A.V. SEBAB-SEBAB PENYIMPANGAN AQIDAH

A.I.a. Bodoh terhadap aqidah-aqidah yang benar.

A.I.b. Ta`ashshub  ( fanatic ) teradap nenek moyang dan tetap mempertahankanya

meskipun hal itu termasuk kebatilan.

A.I.c.  Taklid  buta ( mengikuti tanpa landasan dalin )

A.I.d.  Berlebih-lebihan  dalam  menghormati  para  wali  dan  orang-orang  saleh .

A.I.e.  Lalai dari  merengkan ayat-ayat Alloh baik ayat kauniyah maupun ayat-ayat

Qur`aniyah.

A.I.f.  kebanyakan rumah tangga telah kehilangan bimbibingan  Agama yang benar.

padahal  peranan   orang  tua  sebagai  Pembina putra-putrinya   sangatlah  besar .

sebagaimana  dijelaskan  oleh  Nabi saw.  Setiap  bai  dilahirkan  dalam  keadaan

fitrah ,  kedua  orang  tuanyalah  yang  akan menjadikan  Yahudi,  Nasrani,   atau

majusi “

B. SYARIAH

B.I. PENGERTIAN

          Syariah  berarti  jalan besar,  syariah  dalam  makna generik adalah adalah

ajaran  islam  itu  sendiri.  Syariat  adalah  ajaran Islam yang membicarakan amal

baik  sebagai  makhluk  ciptaan  Alloh  maupun  hamba  Alloh.  Dalam  pengertian

tekhnik –ilmiah  syariah  mencakup  aspek hukum  dari  ajaran  islam , yang  lebih

berotientasi pada aspek lahir ( esetoris ) namun demikian karena Islam merupakan

ajaran yang tunggal ,syariah Islam tidak bisa dilepaskan dari aqidah.



          Hukum-hukum syariah dalam   Islam  terbagi atas  : wajib, sunnah, mubah

makruh dan haram ,yang memiliki makna sbb.  :

1.  Wajib,   yaitu    suatu  perbuatan yang jika dikerjakan mendapat pahala ,dan

     Jika ditinggalkan akan mendapat dosa atau siksaan.

2.  Sunnah,  yaitu  suatu  perbuatan  yang  jika  dikerjakan  akan    mendapatkan

Pahala dan jika ditinggalkan tidak ada sangsi atau hukuman,tetapi dianjurkan

Untuk dikerjakan.

3.  Mubah,  yaitu  suatu  perbuatan  yang jika di kerjakan boleh dan ditinggalkan

    Juga    boleh,  artinya  dikerjakan    atau    tidak   dikerjakan   tidak   apa-apa.

4.  Makruh, yaitu suatu perbuatan  yang  jika  ditinggalka  mendapat  pahala dan

    Jika dikerjakan tidak mendapat pahala tetapi tidak berdosa.

5.  Haram, yaitu suatu perbuatan yang  jika  dikerjakan akan mendapat dosa dan

     jika ditinggalkan akan mendapatkan pahala.

B.II. HUBUNGAN SYARI`AH DAN FIQIH

          Antara fiqih dan syariah keduanya memiliki kaitan yang erat satu sama lain

dan tidak bisa dipisahkan.Fiqih adalah syariat islam, yang  berdasarkan dalil yang

rinci yang tetap bersumbar pada  Alqur`an dan  Assunah. Fiqih  bukanlah semata-

mata  pemikiran manusia  yang  tidak  berpijak  pada  hukum  dan  syara`   yang

bersumber dari Alqur`an dan Assunah.

          Fikih   dan  Syari`at  adalah  dua  sisi  yang  tidak  dapat   dipisah-pisahkan

meskipun kedunya bisa  dibedakan . keduanya memiliki keterkaitan dan derbicara

pada aspek yang sama, yakni hukum dan syariat. Fiqih mencakup kajian, terhadap

dalil-dalil dan arah yang ditunjukan oleh makna dari tinjaua yang bersifat rinci.

Contohnya penunjukan hadits pada makna tertentu ,    nikqah  tanpa  wali  secara

khusus . ( Al-Ghazali,op.cit.hlm.5 ).

          Baik  Syariat    ataupun  Fiqih  harus   digali  dari  dalil-dalil   yang  syariat :

Al-qur`an, Sunnah, Ijma sahabat , dan Qiyas.   Keduanya   tidak  boleh  digali dari

faktamaupun kondisi yang  ada, keduanya  juga  tidak  bisa  diubah-ubah  maupun

disesuaikan   dengan   realitas  yang    berkembag   ditengah-tengah   masyarakat.

Sebaliknya realitas masyarakat harus disesuaikan dengan keduanya.

          Namun antara fiqih dan syariat keduanya tidak  bisa disamakan , alasannya

Syariat  bersumber  dari  Alloh SWT dan  Rasul-Nya , sedangkan  fiqih  merupakan

hasil  pemikiran Mujtahid  dalam memahami ayat Alqur`an atau Hadits Nabi saw.

C. AKHLAK

          Menurut etimologi akhlak adalah budi pekerti ,perangai, sedangka menurut

terminology  dalam  wikipedia bahasa Indonesia yaitu tingkah laku seseorang yang

didorong  oleh suatu keinginan secara sadar. Akhlak diartikan  tingkah laku ,tetapi

tingkahlaku  tersebut  harus  dilakukan  secara berulang-ulang ,tidak cukup hanya

satu kali melakukan perbuatan.

          Akhlak  sebagaimana  dikatakan  ahlul`ilmi  adalah  bentuk  batin  manusia  

karena manusia mempunyai dua bentuk :

1. Bentuk lahir, yaitu bentuk ciptaannya yang Alloh menjadikan badan pada bentuk

Itu. Dan bentuk lahir ini ada yang indah bagus , dan ada yang buruk kelek,dan ada

Yang  diantara itu.

2. Bentuk bathin, yaitu keadan jiwa  yang  kokoh ( tertancap kuat ) ,yang   muncul

darinya   perbuaan  yang   baik  atau  jelek  tanpa  butuh  kepada   pemikiran  dan

pemikiran dan  pertimbangan.  Bentuk ini juga ada yang bagus, jika yang muncul

darinya adalah akhlaq yang bagus , dan ada yang jelek jika yang muncul darinya

adalah akhlak yang jelek. Wajib  bagi  seorang  muslim  untuk berakhlak dengan

akhlak-akhlak yang mulia . Rassullulah yang artinya :  Orang beriman yang

paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya .

          Maka   sepantasnya hadits   ini  selalu  berada  dihadapan  sorang mukmin.

karena manusia jika mengetahui tidak akan menjadi orang yang sepurna imannya

kecuali   jika   baik   akhlaknya, maka   itu  menjadi   pendorong  untuk berusaha

berakhlak  dengan  akhlak-akhlak  yang  baik  dan  sifat-sifat  yang luhur,   serta

meninggalkan yang jelek dan buruk.

D. HUBUNGAN AQIDAH, SYARI`AH DAN AKHLAK

          Dalam Qs. Ibrahim    : 4-27   Alloh memberkan ilustrasi tentang hubungan

aqidah, syariah  dan   akhlak,  diumpamakan  seperti  hubungan akar batang dan

buah  ( kasajarotin toyyibah )     antara   yang    satu   dengan   yang  lain  saling

membutuhkan  dan  tidak dapat dipisahkan.

E. SISTEMATIKA AJARAN ISLAM

          Dari tiga ajaran islam tersebut  dijabarkan akan menjadi banyak sub bagian

Yang   tidak  dapat    dipisahkan   antara  yang  satu  dengan  yang   lainnya. Akan

Diperjelas   dan di  paparkan   cabang-cabang   dari   aqidah ,    akhlak,    syariah.

Lebihjelasnya lihat gambar .