NAMA : SARTONO MUHTAR
NPM : 201013500335
JURUSAN : PEND.MATEMATIKA
TUGAS MATA KULIAH AGAMA ISLAM
MEMBAHAS AQIDAH, SYARIAH DAN AKHLAK
DISUSUN OLEH SARTONO MUHTAR
DOSEN PEMBIMBING : HARUN RASYID Mpd.
BAB I
A. AQIDAH
A. I DEVINISI AQIDAH
Aqidah menurut etimologi berasal dari kata al-aqdu , yang bermakna ikatan
atau janji atau simpul yang kuat. Sedangkan menurut terminology mempunyai
dua sudut tinjau yaitu :
A.I.a secara umum : Adalah sebuah ketetapan akal yang bersifat pasti, baik
Hukum tersebut bersifat benar ataupun batil. Kalau ketetapan akal sesuai
dengan kenyataan dan sesuai dengan wahyu Alloh maka dia dinamakan aqidah
yang benar ( Aqidah Ash-shahihah ) dan akan melahirkan keselamatan dari siksa
Alloh, dan kebahagiaan dunia akhirat, seperti keyakinan kaum muslimin akan
keEsa`an Alloh. Dan jika ketetapan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan dan
bertentangan dengan Wahyu Alloh maka dinamakan aqidah yang batil dan akan
melahirkan siksa bagim pemeluknya di dunia dan akhirat, seperti keyakinan orang
Nasrani yang menyatakan Alloh itu salah satu dari tiga sembahan ( trinitas ).
A.I.b. Secara khusus : Aqidah bermakna aqidah Islam, yaitu keimanan yang
pasti kepada Alloh, para Malaikat , kitab-kitab-Nya, Rosul-rosul-Nya, kepada Hari
kiamat, serta takdir yang baik dan yang buruk. Serta beriman pada semua yang
datang dar i Alqur`an dan Assunah yang shahih berupa pokok-pokok agama ,
perintah dan larangan-Nya. Serta beriman dengan semua yang disepakati oleh
para pendahulu yang shaleh dan berserah diri kepada Alloh , dan ta`at pada
Rasullulah SAW. Dengan kata lain makna Aqidah secara khusus adalah sesuatu
yang mengharuskan hati membenarkannya, yang membuat jiwa tenang dan
menjadi kepercayaan yang bersih dari kebimbangan dan keragu-raguan.
Aqidah didalam Alqur`an disebut dengan iman yang artinya, membenarkan dalam
hati, mengucapkan dengan lisan dan melaksanakan dengan amal perbuatan. Alloh
berfirman dalm surat dalam surat Annisa ayat 136 artinya: “ Hai orang-orang yang
beriman Tetaplah beriman kepada Alloh dan Rasulnya, dan kepada kitab-kitab
yang Alloh Turunkan kepada Rasulnya, serta kitab yang Alloh turunkan sebelumn,
sebelumnya Barang Siapa yang kafir kepada Alloh, malaikatNya, kitabNya,Rasul-
rasulnya Hari Kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-
jauhnya”
A.II. SUMBER AQIDAH ISLAM
Aqidah adalah sesuatu yang harus berdasarkan wahyu, oleh sebab itu
sumber aqidah Islam adalah Alqur`an dan Sunnah Nabi saw yang shahih sesuai
dengan apa yang difahami oleh para sahabat Nabi saw , karena mereka telah
diridai oleh Alloh Ta`ala.
A.III. KEDUDUKAN DAN PERAN AQIDAH ISLAM
A.III.a. Aqidah yang benar merupakan landasan tegaknya agama dan kunci
diterimanya amal. Surat Alkahfi ayat 110 artinya :
“ Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu ,yang diwahyukan kepadaku:
dahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa, barang siapa
berharap berjumpa dengan Tuhannya , maka hendaklah dia mengerjakan amal
yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat
kepada Tuhannya.”
Alloh Ta`la juga berfirman dalam surat Az -zumar ayat 65: artinya :
“ Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada Nabi-Nabi yang
sebelummu , ( jika kamu mempersekutukan Tuhan, niscaya akan hapuslah amalmu
dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi” Ayat ini menunjukan
bahwa ,amalan tidak akan diterima jika bercampur dengan kesyirikan, oleh sebab
itu para Rasul sangat memperhatikan perbaikan aqidah sebagai prioritas utama
da`wah mereka. Inilah da`wah yang pertama diserukan oleh para Rasul kepada
kaum mereka ; menyembahlah kepada Alloh dan meninggalkan penyembahan
kepada selainnya.
A.III.b. Aqidah merupakan akhir kewajiban seseorang sebelummeninggal kan dunia
fana ini.
A.III.c. Aqidah yang benar telah mampu menciptakan generasi yang terbaik dalam
sejarah umat Islam, yaitu generasi sahabat dan dua generasi sesudahnya.
A.IV. PEMBAGIAN AQIDAH TAUHID
A.IV.a. Tauhid Al-Uluhiyyah, yaitu meng-esakan Alloh dalam beribadah yakni
beribadah hanya kepada Alloh dan karenaNya semata.
A.IV.b. Tauhid Arr-Rububiyyah, meng-Esakan Alloh dalam perbuatannya,yakni
mengimani dan meyakini hanya Alloh yang mencipta, menguasai dan mengatur
alam semesta ini.
A.IV.c. Tauhid Al-asma `was-sifat, yakni meng-Esakan Alloh dalam Asma dan
sifatnya, artinya mengimani bahwa tidak mahkluk serupa denganNya, dalam
zat, asma maupun sifat.
A.V. SEBAB-SEBAB PENYIMPANGAN AQIDAH
A.I.a. Bodoh terhadap aqidah-aqidah yang benar.
A.I.b. Ta`ashshub ( fanatic ) teradap nenek moyang dan tetap mempertahankanya
meskipun hal itu termasuk kebatilan.
A.I.c. Taklid buta ( mengikuti tanpa landasan dalin )
A.I.d. Berlebih-lebihan dalam menghormati para wali dan orang-orang saleh .
A.I.e. Lalai dari merengkan ayat-ayat Alloh baik ayat kauniyah maupun ayat-ayat
Qur`aniyah.
A.I.f. kebanyakan rumah tangga telah kehilangan bimbibingan Agama yang benar.
padahal peranan orang tua sebagai Pembina putra-putrinya sangatlah besar .
sebagaimana dijelaskan oleh Nabi saw. “Setiap bai dilahirkan dalam keadaan
fitrah , kedua orang tuanyalah yang akan menjadikan Yahudi, Nasrani, atau
majusi “
B. SYARIAH
B.I. PENGERTIAN
Syariah berarti jalan besar, syariah dalam makna generik adalah adalah
ajaran islam itu sendiri. Syariat adalah ajaran Islam yang membicarakan amal
baik sebagai makhluk ciptaan Alloh maupun hamba Alloh. Dalam pengertian
tekhnik –ilmiah syariah mencakup aspek hukum dari ajaran islam , yang lebih
berotientasi pada aspek lahir ( esetoris ) namun demikian karena Islam merupakan
ajaran yang tunggal ,syariah Islam tidak bisa dilepaskan dari aqidah.
Hukum-hukum syariah dalam Islam terbagi atas : wajib, sunnah, mubah
makruh dan haram ,yang memiliki makna sbb. :
1. Wajib, yaitu suatu perbuatan yang jika dikerjakan mendapat pahala ,dan
Jika ditinggalkan akan mendapat dosa atau siksaan.
2. Sunnah, yaitu suatu perbuatan yang jika dikerjakan akan mendapatkan
Pahala dan jika ditinggalkan tidak ada sangsi atau hukuman,tetapi dianjurkan
Untuk dikerjakan.
3. Mubah, yaitu suatu perbuatan yang jika di kerjakan boleh dan ditinggalkan
Juga boleh, artinya dikerjakan atau tidak dikerjakan tidak apa-apa.
4. Makruh, yaitu suatu perbuatan yang jika ditinggalka mendapat pahala dan
Jika dikerjakan tidak mendapat pahala tetapi tidak berdosa.
5. Haram, yaitu suatu perbuatan yang jika dikerjakan akan mendapat dosa dan
jika ditinggalkan akan mendapatkan pahala.
B.II. HUBUNGAN SYARI`AH DAN FIQIH
Antara fiqih dan syariah keduanya memiliki kaitan yang erat satu sama lain
dan tidak bisa dipisahkan.Fiqih adalah syariat islam, yang berdasarkan dalil yang
rinci yang tetap bersumbar pada Alqur`an dan Assunah. Fiqih bukanlah semata-
mata pemikiran manusia yang tidak berpijak pada hukum dan syara` yang
bersumber dari Alqur`an dan Assunah.
Fikih dan Syari`at adalah dua sisi yang tidak dapat dipisah-pisahkan
meskipun kedunya bisa dibedakan . keduanya memiliki keterkaitan dan derbicara
pada aspek yang sama, yakni hukum dan syariat. Fiqih mencakup kajian, terhadap
dalil-dalil dan arah yang ditunjukan oleh makna dari tinjaua yang bersifat rinci.
Contohnya penunjukan hadits pada makna tertentu , nikqah tanpa wali secara
khusus . ( Al-Ghazali,op.cit.hlm.5 ).
Baik Syariat ataupun Fiqih harus digali dari dalil-dalil yang syariat :
Al-qur`an, Sunnah, Ijma sahabat , dan Qiyas. Keduanya tidak boleh digali dari
faktamaupun kondisi yang ada, keduanya juga tidak bisa diubah-ubah maupun
disesuaikan dengan realitas yang berkembag ditengah-tengah masyarakat.
Sebaliknya realitas masyarakat harus disesuaikan dengan keduanya.
Namun antara fiqih dan syariat keduanya tidak bisa disamakan , alasannya
Syariat bersumber dari Alloh SWT dan Rasul-Nya , sedangkan fiqih merupakan
hasil pemikiran Mujtahid dalam memahami ayat Alqur`an atau Hadits Nabi saw.
C. AKHLAK
Menurut etimologi akhlak adalah budi pekerti ,perangai, sedangka menurut
terminology dalam wikipedia bahasa Indonesia yaitu tingkah laku seseorang yang
didorong oleh suatu keinginan secara sadar. Akhlak diartikan tingkah laku ,tetapi
tingkahlaku tersebut harus dilakukan secara berulang-ulang ,tidak cukup hanya
satu kali melakukan perbuatan.
Akhlak sebagaimana dikatakan ahlul`ilmi adalah bentuk batin manusia
karena manusia mempunyai dua bentuk :
1. Bentuk lahir, yaitu bentuk ciptaannya yang Alloh menjadikan badan pada bentuk
Itu. Dan bentuk lahir ini ada yang indah bagus , dan ada yang buruk kelek,dan ada
Yang diantara itu.
2. Bentuk bathin, yaitu keadan jiwa yang kokoh ( tertancap kuat ) ,yang muncul
darinya perbuaan yang baik atau jelek tanpa butuh kepada pemikiran dan
pemikiran dan pertimbangan. Bentuk ini juga ada yang bagus, jika yang muncul
darinya adalah akhlaq yang bagus , dan ada yang jelek jika yang muncul darinya
adalah akhlak yang jelek. Wajib bagi seorang muslim untuk berakhlak dengan
akhlak-akhlak yang mulia . Rassullulah yang artinya : “ Orang beriman yang
paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya .”
Maka sepantasnya hadits ini selalu berada dihadapan sorang mukmin.
karena manusia jika mengetahui tidak akan menjadi orang yang sepurna imannya
kecuali jika baik akhlaknya, maka itu menjadi pendorong untuk berusaha
berakhlak dengan akhlak-akhlak yang baik dan sifat-sifat yang luhur, serta
meninggalkan yang jelek dan buruk.
D. HUBUNGAN AQIDAH, SYARI`AH DAN AKHLAK
Dalam Qs. Ibrahim : 4-27 Alloh memberkan ilustrasi tentang hubungan
aqidah, syariah dan akhlak, diumpamakan seperti hubungan akar batang dan
buah ( kasajarotin toyyibah ) antara yang satu dengan yang lain saling
membutuhkan dan tidak dapat dipisahkan.
E. SISTEMATIKA AJARAN ISLAM
Dari tiga ajaran islam tersebut dijabarkan akan menjadi banyak sub bagian
Yang tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lainnya. Akan
Diperjelas dan di paparkan cabang-cabang dari aqidah , akhlak, syariah.
Lebihjelasnya lihat gambar .